Sebagaianggota organisasi, kita dapat memberikan kontribusi dalam bentuk pemikiran, gagasan, atau ide. Ketika menjadi anggota dari suatu organisasi kita harus bersedia untuk selalu mengasah kemampuan dan keterampilan yang kita miliki, serta manfaatkan posisi yang tempati untuk kemajuan diri maupun organisasi. Kontribusi materi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam dunia yang bergerak begitu dinamis dan cepat seperti saat ini, setiap orang membutuhkan cara yang tepat dan efektif untuk mencapai apa yang diinginkan. Terutama bagi mereka yang menduduki posisi-posisi penting dalam sebuah organisasi, posisi dimana di pundaknya lah maju mundurnya organisasi ditentukan. Namun sayangnya, tak sedikit leader yang gagal mendapatkan cara yang tepat dan efektif, sehingga karena dianggap kurang layak, harus tersingkir dari posisinya, dan digantikan orang lain. Mengapa ini terjadi? Berhasil tidaknya seorang pemimpin leader mengemban tugas dan tanggung jawab, sangat dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya, terutama yang berada dalam teamwork-nya. Jika tim ini bekerja efektif, target besar pun dapat diraih dengan mudah. Jika tidak, tentu saja sebaliknya. Survey Galup menyebutkan, umumnya hanya 17% pegawai di sebuah perusahaan yang punya rasa memiliki terhadap perusahaan dimana dia bekerja engaged, 63% sebaliknya tidak punya rasa memiliki disengagement. Dan sisanya, 20%, aktif mencari celah untuk dapat merusak perusahaan dari dalam actively disengaged akibat tidak puas pada kebijakan perusahaan, karena diperalat competitor, atau juga karena kepentingan pribadinya. Setelah melihat survey tadi muncul pertanyaan penting lainnya, “berapa persen jumlah karyawan Anda yang “engaged” terhadap perusahaan tempatnya bekerja saat ini?” Tim yang baik adalah tim yang setiap individu di dalamnya dapat bertindak dan bergerak untuk tujuan yang sama, yakni target yang hendak dicapai. Mereka memiliki motivasi, semangat, loyalitas, dan dedikasi yang diikat oleh komitmen yang kuat dan tak teringkari. Membentuk tim seperti ini tentu saja tak mudah, karena tim terdiri dari beberapa individu, dan setiap individu memiliki karakter, latar belakang kehidupan dan sosial, serta mindset pola fikir yang berbeda-beda. Pemimpin harus dapat menyatukan semuanya agar hanya ada satu pola fikir, kepentingan, dan keinginan. Jika Anda ingin tahu caranya, saya berikan tips dan triknya. Ini dia;. 1. Jadilah Quality Implementation QI Leader QI Leader adalah pemimpin yang mampu membawa timnya mencapai potensi maksimal dengan menciptakan budaya implementasi atas peraturan dan kebijakan yang dibuat, secara berkualitas. Untuk menjadi pemimpin seperti ini, Anda harus memiliki karakter yang kuat dan stabil, kompeten, dan memiliki kepedulian terhadap anggota tim Anda. Selain itu, sebaiknya Anda juga tidak kekeringan ide untuk mencapai target, sehingga jika tim Anda tak tahu apa yang harus dilakukan, Anda dapat memberinya jalan, dan membiarkannya meneruskan jalan itu hingga tiba di tujuan. Anda juga harus dapat menyelaraskan semua perbedaan yang ada, sehingga di tim hanya ada satu kepentingan dan keinginan, yakni mencapai target. 2. Set Very Attractive Goals VAG Buat target yang jelas, signifikan, dan relevan, tapi juga dapat menarik minat dan antusias orang-orang di dalam dan di luar tim. Target yang jelas adalah target yang dibuat secara detil, sehingga setiap individu dalam tim tahu apa yang harus dia lakukan untuk mencapainya. Analoginya adalah, jika Anda menargetkan anggota tim ke rumah si A di Bandung, target ini belum jelas, karena Bandung sebuah kota, dan sebuah kota terdiri dari kecamatan dan kelurahan. Anda harus mendetilkan target tersebut menjadi; anggota tim pergi ke rumah si A di kelurahan B dan kecamatan C, RT sekian dan RW sekian, dan nomor rumahnya sekian. Untuk tahu apakah target itu signifikan atau tidak, Anda bisa mengkaji bagaimana impact-nya terhadap perusahaan jika target dikejar. Jika impact tersebut minim, sebaiknya cari target lain. Bagaimana cara mengetahui apakah target itu relevan atau tidak? Mudah. Fahami kondisi terkini iklim dunia usaha saat ini, ketahui apa saja kebutuhan konsumen Anda, dan yang terkait lainnya. Hindari target yang tidak berpijak di bumi’, karena hanya akan menjadikan diri Anda laksana sedang bermimpi. Jika Anda ingin target Anda diminati orang-orang di dalam dan di luar tim, hendaknya jangan menetapkan target sendiri. Anda cukup melemparkan gagasan tentang apa yang ingin Anda capai, dan biarkan anggota tim memberikan masukan-masukan, lalu diskusikan. Target yang digagas bersama akan menjadi barang’ milik bersama. Sebaliknya, jika target tersebut Anda ciptakan sendiri, tim mungkin merasa itu target Anda, dan mereka tak bergairah untuk mencapainya. Apalagi jika target itu ternyata tidak sreg buat mereka. 3. Priority of Key Drivers Key driver adalah penyebab/faktor utama yang dapat mendorong tercapainya VAG. Anda dapat menemukan key drivers dengan cara mengetahui penyebab utama keberhasilan Anda atau orang lain, dalam mencapai target sejenis pada masa lalu, dan menggunakannya untuk mencapai target Anda yang kali ini. Key drivers juga dapat Anda temukan dengan menganalisa sumber penghambat utama yang sering membuat Anda kesulitan mencapai goal, dan apa sajakah kebutuhan konsumen Anda. Jika key drivers telah ditemukan, jadikan pedoman utama untuk mencapai goal, karena ini merupakan kunci yang membantu Anda mencapai target. 4. Build Share-Learn-Act SLA Culture Tak ada yang mudah di dunia ini. Meski tujuan telah jelas, signifikan, dan relevan, tak ada jaminan target dapat dicapai dengan mulus, karena jalanan pun tak selalu lurus, selalu saja ada kelokan dan jalan yang menurun atau menanjak. Karenanya tumbuhkan SLA Culture yaitu budaya berbagi-belajar-bertindak, sehingga dengan begitu anggota tim yang kesulitan menunaikan tugas yang diemban untuk mencapai goal, dapat terbantu oleh yang telah sukses. Menumbuhkan budaya ini juga berarti memperkuat kebersamaan, sehingga anggota tim akan kian kompak dan semua berfokus pada tindakan efektif untuk mencapai tujuan utama organisasi. 5. Create Sustainability Circle Tim Anda telah solid dan dapat diandalkan, sehingga target tercapai dengan sukses? Jangan mengeluh, karena masih ada lagi satu tugas Anda. Yakni menjaga kekompakan tersebut agar berkesinambungan, sehingga target-target Anda selanjutnya tetap dapat dicapai. Tugas Anda kali ini hanya menghargai kerja keras anggota tim dengan memberinya reward system penghargaan yang pantas. Beri mereka pernghargaan yang sesuai, penghargaan reward dapat berupa financial seperti bonus, promosi dan lain sebagainya maupun non-finansial seperti pujian dan pengakuan, kesempatan belajar, penghormatan individu yang sepantasnya, perhatian yang proporsional sebagai atasan dan lain sebagainya. Hasil akhir yang berkualitas, dimulai dengan implementasi yang berkwalitas QI, Semoga bermanfaat. Lihat Pendidikan Selengkapnya berperanaktif dalam suatu organisasi, semangat memperoleh beasiswa, hingga semakin mudahnya kesempatan untuk berkarya di luar negeri. Dengan semakin mengenalnya program studi yang kita tempuh, tentu kita akan lebih aware untuk mengurangi buang-buang waktu, dan mengejar apa yang kita tuju. Sekian, semoga terjawab. Salam. ilustrasi kerjasama sumber Freepik Jakarta Kontribusi adalah salah satu bentuk partisipasi. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya. Kontribusi adalah bentuk dari kerja sama dalam kehidupan. Logistik adalah Pengadaan Barang, Ketahui Kegiatan dan Sistemnya Profit adalah Keuntungan Usaha, Ketahui Rumus Menghitungnya Tujuan APEC, Keanggotaan, Pilar, dan Manfaatnya untuk Indonesia Orang yang berkontribusi adalah orang yang memiliki keterlibatan terhadap suatu kepentingan. Kontribusi adalah peran penting untuk mencapai tujuan dengan cepat. Kontribusi adalah bagian yang terkait dengan pertumbuhan. Selain itu, kontribusi adalah cara untuk memenuhi pencapaian. Sebuah kontribusi dapat mengambil banyak bentuk. Kontribusi adalah sumbangsih yang bisa dilakukan siapa saja. Berikut pengertian kontribusi, dirangkum dari berbagai sumber, Senin01/11/2021.Jamak ditemui orang-orang yang mengalami kesulitan hidup di tengah pandemi saat ini. Tapi selalu saja ada orang baik, yang berjiwa besar membantu sesama, meski mereka bukan golongan itu kontribusi?Ilustrasi Menolong. Sumber UnsplashKontribusi adalah keterlibatan, keikutsertaan, atau sumbangsih. Orang yang berkontribusi adalah orang yang melibatkan diri untuk meningkatkan efisiensi atau efektivitas. Kontribusi adalah keterlibatan yang bisa berupa materi atau tindakan. Kontribusi adalah wujud sumbangsih yang bisa diberikan dalam bentuk pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial, dan lain sebagainya. Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama untuk tujuan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu berupa prilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan dapak baik positif maupun negatif terhadap pihak lain. Ketika memberikan kontribusi, itu berarti seseorang memberikan sesuatu. Baik itu uang, harta benda, atau kontribusiIlustrasi Menolong. Sumber UnsplashManfaat dari kontribusi tidak hanya didapat bagi mereka yang menerima. Tetapi juga bagi diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut manfaat dari kontribusi Melegakan Penelitian telah menemukan bahwa setelah perbuatan baik dan tindakan kebaikan, orang melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Berkontribusi terhadap sesuatu menjadi sebuah kelegaan tersendiri. Orang yang memberi kontribusi kepada orang lain dan menjadi sukarelawan secara keseluruhan lebih bahagia, memiliki penyesuaian hidup yang lebih baik, dan cenderung melihat hidup lebih bermakna. Membentuk hubungan baik Hubungan lebih seimbang ketika tidak hanya fokus pada menerima. Kontribusi dan kebaikan dapat membantu merasa lebih terhubung dengan orang lain. Bahkan selama konflik dan argumen, kebaikan dapat menyatukan orang, serta memperbaiki dan menyembuhkan kontribusiManfaat kontribusi Credit sehat secara fisik Ada banyak penelitian dan sains di balik efek fisik dan manfaat dari kebaikan, altruisme, kontribusi, kemurahan hati, dan pemberian. Ini bisa menurunkan tekanan darah, mendukung umur panjang, baik untuk jantung, dan mencegah penyakit. Membuat dunia menjadi tempat lebih baik Kontribusi adalah bentuk untuk mewujudkan dunia menjadi tempat yang lebih baik. Itu salah satu manfaat utama dari kontribusi. Semakin ditingkatkan, semakin besar dampaknya dan kehidupan menjadi lebih kontribusiIlustrasi Donor Plasma Konvalesen untuk bantu pasien Covid-19/unsplash nguy-n-hi-p-sOrang akan membalas kontribusi Apa yang dikeluarkan, akan didapatkan kembali. Hukum timbal balik membuat sulit bagi manusia untuk tidak memberi kembali kepada mereka yang memberi. Bahkan jika itu tidak dibalas dengan cara yang diinginkan atau oleh orang yang diinginkan, orang yang memberi kontribusi masih menerimanya kembali dalam beberapa bentuk lain. Memecahkan masalah Salah satu manfaat dari kontribusi adalah dapat memecahkan masalah dan seringkali menjadi solusi sederhana untuk banyak konflik. Kontribusi adalah solusi sederhana dan mudah untuk banyak konflik. Bahkan ada begitu banyak konflik yang bisa dihindari jika ada kontribusiilustrasi kerjasama sumber FreepikLebih sukses Ketika berkontribusi, orang-orang mengingat. Seseorang memiliki dampak positif yang bertahan lama pada mereka. Kesukarelawanan juga dapat memberi pengalaman karier dan dapat memaparkan pada peluang, orang, tempat, jaringan, organisasi, dan magang baru untuk kemajuan karier. Merasa dihargai Ketika berkontribusi, orang secara alami akan menghargai. Semua orang ingin menjadi dan merasa dihargai. Jika tidak merasa dihargai dalam suatu hubungan, hubungan itu kemungkinan besar tidak bahagia dan tidak memuaskan. Hal yang sama berlaku untuk kontribusiIlustrasi Manfaat Kerjasama Credit dan menumbuhkan Melakukan sesuatu karena cinta, kemurahan hati, dan keinginan untuk memberi dan melayani, akan menumbuhkan diri. ni menantang dan membuat seseorang melangkah keluar dari zona nyaman. Meningkatkan kepercayaan diri Peningkatan kepercayaan diri adalah salah satu dari banyak manfaat kontribusi. Apa yang dilakukan dan bagaimana memperlakukan orang lain adalah cerminan diri sendiri. Berbuat baik kepada orang lain akan membuat seseorang melihat dirinya sebagai orang yang lebih baik yang meningkatkan kepercayaan kontribusiIlustrasi Kerjasama Credit dari kontribusi adalah hubungan. Karena melalui hubungan itulah sebagian besar dari orang memberikan kontribusi kepada dunia. Ketika tidak terlibat dalam komunitas melalui hubungan dan partisipasi, seseorang tidak dapat memberikan kontribusi penuh. Bagian penting dalam membangun komunitas adalah keyakinan bahwa setiap orang memiliki kontribusi untuk diberikan. Kata kontribusi mengacu pada berbagi, memberi atau memberikan sesuatu yang bernilai kepada orang lain. Penting untuk menyadari bahwa semua orang memiliki hal-hal berharga untuk disumbangkan. Setiap orang diperlukan agar komunitas mencapai kapasitas penuh mereka dan menjadi tempat tinggal yang hidup, aman dan menyenangkan. Kontribusi positif datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, tetapi yang terbaik membuat perbedaan material bagi kesuksesan tujuan. Penting untuk memahami dan memfokuskan bakat, keterampilan, dan minat unik, dan kemudian mencari tempat di komunitas di mana dapat berbagi dan berkontribusi.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Adaempat jenis kontribusi yang dapat diberikan, yaitu waktu, energi, emosi, dan uang. Berikut penjelasannya masing-masing: Waktu Semakin banyak waktu yang dihabiskan anggota dalam suatu komunitas, semakin mereka ingin sukses. Ini tumpang tindih secara signifikan dengan energi, tetapi dengan beberapa perbedaan. Energi Setiap pengurus suatu organisasi perlu punya pemahaman untuk bersedia memberi kontribusi terhadap organisasinya. Keberadaannya bukan cuma sekedar menjadi pendengar atau penonton, namun dapat dirasakan manfaatnya oleh lingkungan organisasi. Berikut beberapa kontribusi yang dapat disumbangkan bagi organisasi Kontribusi PemikiranPengurus organisasi diharapkan mau mengasah kemampuan dan keterampilan. Manfaatkan posisi yang diamanahkan bagi kemajuan diri untuk kemudian disumbangkan bagi kemajuan MateriDana bagi sebuah organisasi menjadi hal yang penting. Pasalnya, hampir semua pelaksanaan kegiatan membutuhkan dana. Karena itu, kerja-kerja yang dilakukan, selain memberi manfaat kepada masyarakat, hendaknya juga bersifat produktif dan menghasilkan sumber keuangan. Ini bermakna bahwa seluruh kegiatan berasal dari organisasi, untuk organisasi, dan memberi kemanfaatan bagi KewenanganSecara umum organisasi memiliki jalur struktural. Masing-masing level struktur memiliki kewenangan yang berbeda-beda. Kewenangan ini perlu menjadi perhatian untuk menghindari terjadinya kerancuan dalam komunikasi dan koordinasi di masing-masing JiwaDalam Quran surat At-Taubah ayat 111 disebutkan bahwa Allah telah membeli jiwa dan harta orang beriman dengan surga. Kehidupan dunia adalah sarana untuk menuju kebahagiaan akhirat. Karena itu, orang-orang beriman bersikap serius dalam menangani urusan dunia untuk dibawa sebagai bekal bagi kehidupan di akhirat, termasuk dalam urusan organisasi. Ditulis oleh Sinta Santi, Lc, Ketua I PP Salimah
Kemampuananda untuk beradaptasi ini akan mempercepat proses penyesuan diri anda di pekerjaan ataupun perusahaan baru. Ini juga akan memudahkan perusahaan untuk menggerakan anda kemana saja. Cepat terhubung kapan saja, dan siap untuk melakukan kategori pekerjaan apapun pasti akan membuat pewawancara terpukau. 23. Minat anda terhadap perusahaan
Organisasi merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman dan mengembangkan diri. Selain kuliah sebagai tugas utama, berorganisasi adalah kegiatan produktif lain yang bisa dilakukan mahasiswa di luar jam kuliah. Salah satu manfaat dari berorganisasi adalah kita dapat menyiapkan bekal untuk masuk ke dunia karir nantinya. Banyak sekali hal yang bisa kita pelajari dan pengalaman yang bisa kita dapat dari berorganisasi. Misalnya, cara berkomunikasi yang baik antar anggota, mengetahui peraturan organisasi, mengetahui alur diskusi/rapat, cara me-manajemen suatu masalah, dan melatih jiwa kepemimpinan. Salah satu kegiatan organisasi adalah menyelenggarakan sebuah acara. Misalnya, seminar, workshop, bakti sosial, penerimaan mahasiswa baru PMB, dan lain-lain. Di sana lah mahasiswa bisa belajar bagaimana bekerja sama untuk menyukseskan acara tersebut. Pada tulisan saya kali ini, saya akan membahas tentang hal-hal yang harus kita pertimbangkan sebelum bergabung dengan sebuah organisasi. Terutama bagi mahasiswa baru atau yang belum pernah berorganisasi pada saat SMA. Hal-hal ini sangat penting supaya kita tidak merasa sia-sia dan menjadi kerugian bagi organisasi itu sendiri. Baiklah, tanpa basa-basi lagi, mari kita simak di bawah ini. Alasan Hal pertama yang harus dipikirkan terlebih dahulu adalah alasan. Tanyakan pada diri kita sendiri. Kenapa kita ingin ikut organisasi? Apa alasannya? Pastikan alasannya rasional ya. Apakah ingin mencari pengalaman baru, mengeksplorasi ilmu-ilmu baru, mencari lingkungan pergaulan yang baru, mengisi waktu luang, atau melatih softskill? Itulah beberapa alasan yang bisa diterima alias rasional. Ikut-ikutan teman adalah contoh alasan yang tidak rasional. Dengan mengemukakan alasan, kita tau apa tujuan kita di sana, target-target apa yang ingin dicapai, dan harapannya selepas dari organisasi tersebut. Baca juga Alasan Kenapa Harus Ikut Organisasi Kampus Luang Waktu Saat kita ingin bergabung dengan sebuah organisasi, kita harus menyediakan luang waktu yang cukup untuk organisasi tersebut. Tentunya dibutuhkan kemampuan manajemen waktu yang baik dari kita. Kita harus pandai mengatur waktu dengan baik dan menentukan kegiatan mana yang penting dan harus diprioritaskan. Aturlah waktu untuk berorganisasi dan waktu untuk kegiatan lain. Kegiatan sehari-hari kita harus terorganisir supaya waktu untuk berorganisasi pun tidak terganggu. Baca juga 7 Tips Manajemen Waktu untuk Mahasiswa Kontribusi Berorganisasi adalah bekerja untuk kepentingan bersama. Maka dari itu, kita harus menentukan kontribusi apa yang bisa kita berikan kepada organisasi. Ini erat kaitannya dengan poin ke-1 yaitu alasan kita mengikuti organisasi. Kontribusi yang diberikan harus bisa mengembangkan organisasi itu sendiri dari bidang yang kita minati. Itulah yang akan membuat sebuah organisasi selalu mencapai tujuannnya. Komitmen Nah, ini nih yang paling penting. Selain alasan, luang waktu, dan kontribusi, kita juga harus memiliki komitmen untuk bergabung dengan sebuah organisasi. Komitmen adalah ukuran seberapa besar niat kita untuk memberikan kontribusi kepada organisasi. Semangat yang tinggi merefleksikan komitmen kita yang tinggi pula. Sebaliknya, komitmen yang rendah akan membawa kerugian pada organisasi. Misalnya, ketika ada rapat untuk sebuah acara, kita harus rajin datang dan turut memberikan ide dan pendapat untuk kesuksesan acara tersebut. Jika tidak bisa datang, setidaknya memberikan alasan yang rasional. Jangan bermalas-malasan dan mencari alasan yang tidak benar supaya tidak datang. Jika kita sudah masuk ke sebuah organisasi, kita harus berkomitmen tinggi dengan memberikan segenap kontribusi kita. Jangan hanya menumpang nama. Itulah 4 hal yang harus kita pertimbangkan sebelum memutuskan untuk ikut organisasi. Alasan, luang waktu, kontribusi, dan yang paling penting, komitmen adalah 4 hal yang harus dipikirkan dengan matang-matang. Aktif berorganisasi bukan hanya memberikan keuntungan bagi organisasi itu sendiri tetapi juga mengembangkan diri dan melatih kemampuan kita di berbagai bidang. Baca juga Kuliah atau Organisasi, Kamu Pilih Apa?

Organisasiini hanya ada di jenjang SMP, SMA, SMK atau sederajat lainnya. Apa kontribusi yang ingin diberikan terhadap OSIS sekolah kita? link untuk mengubah password akan dikirimkan ke email. Jika tidak ada, periksa folder spam. Username or Email Address. Kembali ke Form Login. Link untuk merubah password tidak valid atau sudah

Selama test interview, banyak pertanyaan yang ditanyakan oleh recruiter salah satunya, apa kontribusi untuk perusahaan. Dari ragamnya pertanyaan yang ditanya oleh recruiter, pertanyaan ini merupakan pertanyaan tersulit yang suka membuat calon pekerja bingung untuk menjawabnya. Kira-kira jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kontribusi untuk perusahaan? Hal yang Sebaiknya Dihindari Ketika Menjawab Pertanyaan Mengenai Kontribusi untuk PerusahaanMenjawab pertanyaan tricky seperti ini membuat calon pekerja bingung mendadak untuk menjawab. Sesi tes interview merupakan test yang cukup penting karena recruiter menilai langsung sesuai dengan kejadian saat menjawab pertanyaan mengenai kontribusi untuk Perusahaan, ada hal yang sebaiknya Anda hindari. Apa saja?Menjanjikan yang belum tentu dapat Anda lakukanMenjawab dengan tidak percaya diri dan banyak jeda seperti Hmmm.. hmmm.. E…’Memberikan contoh bukan berdasar hal yang pernah terjadiJawab terbata-bata dan terlihat kosongMenjawab terlalu contextual dan membacaTips Memperkuat Jawaban Anda Ketika Ditanya Mengenai Kontribusi untuk PerusahaanDengan beberapa hal yang harus dihindari, bagaimana cara memperkuat jawaban agar recruiter percaya dan yakin akan jawaban Anda?Jawab dengan tegas dan percaya diriBerikan contoh berdasarkan pengalaman kontribusi Anda pada perusahaan atau organisasi sebelumnyaMemberikan skill yang dapat membantu Anda untuk menghadapi situasi tersebutMenjawab dengan kalimat sopan dan tanpa bertele-teleBaca Juga Manfaat dan Cara Memelihara Emotional Intelligence di KantorCara Menjawab untuk Pertanyaan Mengenai Kontribusi Bagi PerusahaanDengan pertanyaan ini, sebaiknya jawaban dan janji apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan mengenai kontribusi perusahaan?Contoh 1 Berkomitmen untuk Memajukan PerusahaanKomitmen tinggi merupakan kontribusi terbaik yang dapat karyawan lakukan. Hal ini penting sebagai pegangan teguh antara karyawan dan atasan untuk menciptakan etos kerja yang baik sebagai jalan menuju kesuksesan perusahaan. Untuk pertanyaan ini Anda dapat menjawab Dalam perusahaan sebelumnya saya memberikan 50% kontribusi penjualan dengan posisi saya sebagai Sales Executive. Selain penjualan yang meningkat, 20% konsumen kembali lagi untuk membeli produk dan masuk dalam komunitas. Dengan hal ini, saya berkomitmen untuk memajukan perusahaan dengan kemampuan yang saya Juga Sales Executive Pengertian, Tugas, Skill, hingga Tips SuksesnyaContoh 2 Bekerja Keras dan DeterminasiPastinya jika ingin menuju kesuksesan, kerja keras merupakan jembatan untuk mencapai hall tersebut. Komitmen tanpa kerja keras juga tidak menghasilkan value yang terbaik, karena dua hal ini berjalan kerja keras, harus diimbangi dengan determinasi sebagai penyempurna sebuah pekerjaan. Determinasi yaitu kemampuan untuk membidik target sebagai bekal perusahaan dalam setiap pertanyaan ini Anda dapat menjawab,Saya selalu bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Dengan datang tepat waktu dan mengerjakan pekerjaan di hari itu tanpa menunda serta berusaha untuk tidak memberikan kesalahan di tiap pekerjaannya membuat saya yakin dapat berkomitmen di perusahaan 3 Memberikan InovasiDua hal di atas jika dikerjakan secara terus menerus akan membuat efek bosan. Oleh karena itu, inovasi dan kreatifitas dari Anda patut dicantumkan dalam ini pastinya memberikan kontribusi yang lebih bagi perusahaan, terutama memberikan inovasi pada project yang benar-benar baru dan direncanakan dengan pertanyaan ini Anda dapat menjawab Dengan skill creative thinking yang cukup tinggi, saya akan memberikan terobosan dalam ide kreatif untuk mega project agar lebih kekinian dan diterima masyarakat. Dengan mendengarkan aspirasi para konsumen loyal, saya yakin dapat membentuk acara yang fresh dan unik tanpa meninggalkan jati diri 4 Berdedikasi Penuh dan Loyal Pada PerusahaanDalam tahap penyaringan karyawan, seseorang yang memiliki dedikasi penuh dalam perusahaan serta memiliki sifat loyal pastinya akan ini, sudah susah mencari seseorang yang memiliki loyalitas tinggi bagi perusahaan. Dengan berbagai macam alasan yang biasanya dilontarkan untuk keluar, mulai dari alasan yang masuk akal hingga alasan karyawan merupakan investasi tertinggi bagi perusahaan. Oleh karena itu, orang-orang ini sangat dicari dan jika Anda dapat memenuhinya, Anda menjadi karyawan kesayangan pertanyaan ini Anda dapat menjawab Saya akan berdedikasi penuh dan loyal bagi perusahaan dengan mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan dan mencapai target yang telah diberikan bagi 5 Menjunjung Tinggi Integritas dan KejujuranLoyalitas tidak cukup hanya karena setia dengan perusahaan, namun memiliki sifat integritas dan kejujuran yang tinggi adalah karyawan yang banyak orang yang masih jujur di era sekarang. Orang yang memiliki sifat ini biasanya akan ditaruh dalam proyek besar, apalagi ditambah dengan sifat kerja keras ini akan menguntungkan bagi karyawan untuk mengembangkan skill dan pengalaman dan memiliki nama baik dalam pertanyaan ini Anda dapat menjawab Saya akan jujur dan berintegritas bagi perusahaan dengan tidak membocorkan data internal perusahaan untuk kepentingan saya sendiri. Selain itu juga saya tidak akan pernah mengambil barang ataupun hak yang bukan diajukan untuk Juga Memahami Pestle Analisis dalam Manajemen RisikoContoh 6 Memiliki Semangat dan Motivasi TinggiJika memiliki 5 sikap di atas namun tidak memiliki semangat dalam mengerjakannya, tentunya pekerjaan tidak akan terjadi. Memiliki semangat juga membantu Anda untuk meringankan beban gairah dan motivasi tinggi juga membantu Anda untuk menghadapi masalah dengan tenang. Sehingga dapat menangani dengan baik dan berkontribusi bagi pertanyaan ini Anda dapat menjawab Dengan motivasi saya yang tinggi dan semangat untuk memajukan perusahaan yang kuat, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin dan sesuai harapan 7 Berperilaku PositifTerlihat sepele dan tidak terlalu berkontribusi bagi perusahaan, namun memiliki perilaku positif dapat membantu meningkatkan semangat kerja dan memberikan vibes yang saja Anda memiliki sifat pendengar yang baik, humoris, atau penyayang. Sifat-sifat ini yang akan membantu produktifitas perusahaan dan secara tidak langsung berkontribusi baik untuk pertanyaan ini Anda dapat menjawab Dengan kepribadian saya yang menyenangkan dan friendly serta dari perusahaan sebelumnya saya mendapat reward sebagai best employee, saya yakin dapat beradaptasi dengan cepat dan dekat dengan seluruh tim saya 8 Dapat Bekerja Sama Tim dengan BaikDalam suatu perusahaan, Anda tidak hanya bekerja secara individual, bahkan lebih banyak, bekerja dengan tim. Dibutuhkan fleksibilitas dan menerima seluruh tanggapan tanpa intervensi dari pendapat pribadi agar menciptakan rasa kerja sama yang memberikan kontribusi bagi perusahaan, serta menambah value dan pengalaman bagi jawaban ini Anda dapat menjawab Sifat saya yang suka bersosialisasi membuat saya akan mudah untuk bekerja sama dengan tim. Menurunkan rasa ego dan berpikir bersama untuk kesuksesan project ini. Contoh 9 Memiliki Rasa Ingin Tahu dan Minat Belajar TinggiMemiliki rasa ingin tahu dan minat belajar yang tinggi bukan hanya kalimat janji yang dilontarkan saat interview. Sebaiknya memang diaplikasikan dalam kehidupan bekerja belum tentu sesuai job description di awal, biasanya suka mendadak berubah flow pekerjaannya bahkan harus mengerjakan hal yang belum pernah di karena itu, rasa ingin tahu dan minat belajar yang tinggi akan membantu Anda untuk mengupgrade diri serta dengan kehadiran Anda menjadi kontribusi bagi perusahaan. Untuk jawaban ini Anda dapat menjawab Dengan rasa ingin tahu dan minat belajar yang tinggi untuk beradaptasi dan mempelajari seluk beluk perusahaan, agar saya dapat bekerja dengan maksimal sesuai dengan harapan 10 Gigih dan Pantang MenyerahSifat pantang menyerah dan selalu belajar dari kesalahan merupakan kontribusi yang dapat Anda berikan bagi perusahaan untuk meyakinkan perusahaan bahwa kesalahan ini hanya kesalahan kecil sebagai ladang belajar bagi jawaban ini Anda dapat menjawab Walaupun saya belum pernah mengerjakan pekerjaan sejenis, dengan pantang menyerah, saya yakin dapat menyelesaikannya dengan bimbingan dari para senior serta creative thinking yang akan saya kerahkan semampu pertanyaan recruiter memang penuh trik dan susah untuk ditebak. Pertanyaan mengenai “Kontribusi apa yang bisa Anda berikan untuk kemajuan perusahaan” merupakan pertanyaan yang acap kali ditanyakan. Dengan artikel ini, semoga Anda dapat menjawab interview dengan lancar khususnya untuk pertanyaan kontribusi untuk perusahaan. Semoga membantu.

Jawaban Dalam suatu organisasi ada fungsi, tugas dan tanggung jawab masing2 dan itu normatif, namun jika melebihkan waktu, bekerja efektif dan menciptakan peluang menjadi pemasukan real serta ikut berpartisipasi dalam menjalankan visi dan misi serta budaya organisasi adalah kontribusi yang dapat

“Kontribusi apa yang bisa saya berikan, yang akan memengaruhi secara signifikan kinerja dan hasil organisasi yang saya layani?” Kebanyakan eksekutif lebih berfokus kepada usaha yang dilakukan daripada hasil-hasilnya. Orang-orang yang berfokus pada proses kerja dan menekankan otoritas ke bawahnya adalah seorang “bawahan” yang tidak peduli betapapun tinggi gelar dan jabatannya. Namun, orang yang berfokus kepada kontribusi dan mengambil tanggung jawab atas segala hasil, akan dianggap sebagai “manajemen puncak” walaupun dia adalah seorang junior. Setiap organisasi memerlukan adanya pemenuhan atau kinerja dalam tiga bidang utama, yaitu Organisasi membutuhkan hasil-hasil langsung yang dapat dilihat dengan jelas. Berkomitmen untuk membangun dan meneguhkan ulang nilai-nilai mereka secara rutin. Membangun dan mengembangkan manusia untuk masa depan. Pekerja pengetahuan knowledge worker menghasilkan gagasan, informasi, dan konsep. Mereka biasanya adalah seorang spesialis. Seorang spesialis harus memikirkan secara matang siapa yang akan menggunakan output-nya serta apa yang perlu diketahui dan dipahami pengguna pelanggan agar dirinya bisa menjadi seorang yang efektif. Jika seseorang ingin menjadi eksekutif, dia harus peduli dengan keterpakaian “produk”-nya. Selain memikirkan dengan matang tentang pengguna output-nya, hubungan manusia yang tepat juga perlu dibina. Hubungan baik dengan manusia terbina apabila mereka berfokus pada kontribusi dalam pekerjaan mereka sendiri dan dalam hubungan mereka dengan orang lain. Ketika hubungan baik terjalin, pekerjaan akan dapat lebih dinikmati dan juga para pekerja akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan perubahan yang diimplementasikan. Hubungan yang baik juga bisa membuka kesempatan baru untuk Anda. Hubungan manusia yang tepat menjadi salah satu fokus kontribusi, dan dengan sendirinya memasok persyaratan dasar hubungan manusia yang efektif, antara lain Komunikasi Kerja tim Pengembangan diri Pengembangan orang lain Selain itu, pertemuan yang efektif juga merupakan bentuk kontribusi dalam sebuah perusahaan. Rapat, laporan, dan presentasi adalah situasi tipikal kerja seorang eksekutif. Hal yang utama dalam mengadakan pertemuan yang efektif adalah memfokuskan rapat itu sejak awal berkontribusi agar tidak melenceng dari agenda. Tentunya sebuah agenda harus telah tersusun sebelum rapat dimulai agar semua peserta rapat memiliki arahan tentang apa saja yang harus mereka bahas saat rapat. Waktu juga elemen penting dalam sebuah perusahaan sehingga rapat juga harus dimulai dan diakhiri tepat waktu. Tidak ada perbedaan dalam waktu setiap orang, semuanya sama-sama berharga baik bagi atasan maupun bawahan. Jika rapat diakhiri dengan waktu yang telah ditentukan, ini akan lebih menjamin untuk orang-orang mencapai kesepakatan yang ada di dalam agenda dan mereka akan kembali bekerja tepat waktu. Sebuah rapat juga perlu diakhiri dengan action plan. Setelah kesepakatan dicapai, maka harus ada seseorang yang terpilih untuk mengendalikan pelaksanaan hasil keputusan dari rapat tersebut. Referensi BillT, Louis, J., Midgie, Mind Tools Content Team, Mind Tools Content Team, & Mind Tools Content Team. Building Great Work Relationships Making Work Enjoyable and Productive. Retrieved from How to Run a More Effective Meeting. Retrieved from Drucker, P. 2006. The Effective Executive. Saint Louis Routledge. Jawabanyang Sebaiknya Dihindari. Selanjutnya, kita bahas jawaban yang sebaiknya dihindari saat menjawab pertanyaan seputar kontribusi untuk perusahaan. 1. Jawab dengan jelas. Banyak pencari kerja yang merespons pertanyaan ini dengan deskripsi "saya mahir berkomunikasi" atau "saya adalah seorang pekerja keras".
Keberhasilan suatu Negara dalam menghadapi revolusi industri turut ditentukan oleh kualitas dari pendidik seperti guru. Dalam hal ini, kehadiran organisasi profesi dan kependidikan sangat penting untuk dapat meningkatkan profesionalisme guru di era Di era sekarang, organisasi profesi dan kependidikan harus berjuang lagi untuk dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru agar dapat beradaptasi di era revolusi industri Masalah tenaga pendidikan di Indonesia selama ini adalah rendahnya kualitas dan profesionalisme guru, rendahnya kemandirian guru dalam melaksanakan profesinya yang berakibat rendahnya mutu pendidikan. Untuk meningkatkan profesionalisme guru perlu diupayakan peningkatan kualifikasi, kompetensi, wawasan keilmuan, serta kesejahteraan guru. Kontribusi organisasi profesi dan kependidikan diharapkan lebih proaktif dalam memperj uangkan perbaikan kesejahteraan, citra, serto meningkatkan profesionalisme guru. Salah satu kontribusi organisasi profesi kependidikan di era revolusi industri adalah memberikan pemikiran transformatif dalam kebijakan pemerintah. Juga, melahirkan berbagai gagasan dan tindakan inovatif sesuai dengan tantangan abad ke-21. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KONTRIBUSI PROFESI DAN ORGANISASI KEPENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DI ERA 1102419030 Dias Nugroho 1102419031 Sobirin 1102419034 Muchlis Lingga Dwi Saputro Universitas Negeri Semarang diasnugroho55 Universitas Negeri Semarang sobirin23 Universitas Negeri Semarang muchlis Abstract The success of a country in facing the industrial revolution is also determined by the quality of educators such as teachers. In this case, the presence of professional and educational organizations is very important to be able to improve teacher professionalism in the era. In the current era, professional and educational organizations must fight again to be able to improve the competence and professionalism of teachers in order to adapt in the era of the industrial revolution The problem of education personnel in Indonesia so far is the low quality and professionalism of teachers, the low independence of teachers in carrying out their professions which results in the low quality of education. To improve the professionalism of teachers, efforts should be made to improve the qualifications, competence, scientific insight, and welfare of teachers. The contribution of professional and educational organizations is expected to be more proactive in fighting for the improvement of welfare, image, and increasing teacher professionalism. One of the contributions of educational professional organizations in the era of the industrial revolution is to provide transformative thinking in government policies. Also, generate innovative ideas and actions according to the challenges of the 21st century. Keywords Contribution of Organizations, Educational Organizations, Education era Abstrak Keberhasilan suatu Negara dalam menghadapi revolusi industri turut ditentukan oleh kualitas dari pendidik seperti guru. Dalam hal ini, kehadiran organisasi profesi dan kependidikan sangat penting untuk dapat meningkatkan profesionalisme guru di era Di era sekarang, organisasi profesi dan kependidikan harus berjuang lagi untuk dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru agar dapat beradaptasi di era revolusi industri Masalah tenaga pendidikan di Indonesia selama ini adalah rendahnya kualitas dan profesionalisme guru, rendahnya kemandirian guru dalam melaksanakan profesinya yang berakibat rendahnya mutu pendidikan. Untuk meningkatkan profesionalisme guru perlu diupayakan peningkatan kualifikasi, kompetensi, wawasan keilmuan, serta kesejahteraan guru. Kontribusi organisasi profesi dan kependidikan diharapkan lebih proaktif dalam memperj uangkan perbaikan kesejahteraan, citra, serto meningkatkan profesionalisme guru. Salah satu kontribusi organisasi profesi kependidikan di era revolusi industri adalah memberikan pemikiran transformatif dalam kebijakan pemerintah. Juga, melahirkan berbagai gagasan dan tindakan inovatif sesuai dengan tantangan abad ke-21. Kata Kunci Kontribusi Organisasi, Organisasi Kependidikan, Pendidikan era PENDAHULUAN Era revolusi industri ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial, dan virtual. Hal tersebut berdampak terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Keberhasilan suatu Negara dalam menghadapi revolusi industri turut ditentukan oleh kualitas dari pendidik seperti guru. Para guru dituntut menguasai keahlian, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global. Dalam situasi ini, setiap lembaga pendidikan harus mempersiapkan oritentasi dan literasi baru dalam bidang pendidikan. Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan sumber daya manusia. Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakan informasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. Sedangkan literasi sumber daya manusia yakni kemampuan berinteraksi dengan baik, tidak kaku, dan berkarakter. Untuk menghadapi era revolusi industri diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Dalam hal ini, kehadiran organisasi profesi dan kependidikan sangat penting untuk dapat meningkatkan profesionalisme guru di era Dulu, organisasi profesi kependidkan seperti Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI berusaha keras untuk dapat mensejahterahkan para guru di Indonesia. PGRI merancang undang-undang guru dari PGRI kurang lebih lima tahun sehingga menjadi undang-undang no 14 th 2005 mengatur Guru dan Dosen. Dimana mengatur profesionalitas guru. Salah satu pasal yang dinanti-nanti adalah tunjangan guru sehingga guru agar lebih sejahtera Islamudin, A 2020. Namun di era sekarang, organisasi profesi dan kependidikan harus berjuang lagi untuk dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru agar dapat beradaptasi di era revolusi industri Masalah tenaga pendidikan di Indonesia selama ini adalah rendahnya kualitas dan profesionalisme guru, rendahnya kemandirian guru dalam melaksanakan profesinya yang berakibat rendahnya mutu pendidikan. Untuk meningkatkan profesionalisme guru perlu diupayakan peningkatan kualifikasi, kompetensi, wawasan keilmuan, serta kesejahteraan guru. Profesi guru dilegitimasi oleh masyarakat pengguna untuk itu guru dituntut menguasai didaktik dan metodik, serta menguasai substansi keilmuan yang menjadi kompetensinya. Kontribusi organisasi profesi dan kependidikan diharapkan lebih proaktif dalam memperj uangkan perbaikan kesejahteraan, citra, serto meningkatkan profesionalisme guru. Lalu, apa kontribusi organisasi profesi kependidikan di era revolusi industri PEMBAHASAN Kontribusi adalah sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik sumbangan berupa dana, program, sumbangan ide, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien. Organisasi ialah wadah sarana kegiatan daripada orang-orang yang berkerjasama dalam usahanya mencapai tujuan. dalam wadah aktivitas itu setiap orang harus jelas tugasnya, kewenangan serta tanggung jawabnya, korelasi serta tatakerjanya. Organisasi bersifat statis, sebab sekedar hanya melihat pada stukturnya. Sedangkan pengertian organisasi bersifat dinamis dilihat daripada sudut dinamikanya, kegiatan atau tindakan daripada tata hubungan yang terjadi pada organisasi itu, baik yang bersifat formal juga yang bersifat informal. misalnya aktivitas tata hubungan antara atasan serta bawahan. Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung sepenuhnya pada faktor manusianya. Secara etimologi profesi berasal dari bahasa ingris profession atau bahasa latin profecus yg adalah mengakui, pengakuan, menyatakan bisa atau ahli dalam melakukan pekerjaan tertentu. Sedangkan menurut Graham Cheetham, G. E. Chivers, dikutip dari jurnal unnes menjelaskan definisi profesi adalah “A vocation or calling, especially one that involved some branch of advanced learning or science.” Sebuah panggilan atau panggilan, terutama yang melibatkan beberapa cabang belajar lanjut atau ilmu pengetahuan. Suatu pekerjaan atau panggilan yang membutuhkan pembinaan, seperti dalam aturan, teologi, serta ilmu. Memasuki era revolusi tentu membuat banyak perubahan terutama dalam sistem pendidikan di dunia terutama di Indonesia. Didalam perubahan sistem pendidikan di era ini harus di imbangi dengan berkembangnya upgrade ketrampilan guru dalam menghadapi pola sistem pendidikan terbaru ini. Siswa yang akan dihadapi oleh guru merupakan anak-anak yang berada pada generasi milenial dimana mereka sudah tidak asing dengan dunia digital, dengan adanya perubahan generasi siswa yang demikian membuat guru harus lebih paham dan menguasai tentang dunia digital dalam melakukan pembelajarannya. Untuk mewujudkan pendidikan karakter yang memberikan dampak positif bagi siswa dan bisa diterima baik oleh siswa, maka peran guru dalam sekolahlah yang harus menjadi pertimbangan. Dimana peningkatan kualitas guru disekolah tersebut harus bisa mendidik siswa mempunyai jiwa kreatif, inovatif dan kompetitif. Untuk itu pemerintah dan kemendikbud mengadakan program tahunan untuk memberikan apresiasi kepada guru-guru yang memiliki prestasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengangkat derajat guru sebagai tenaga pendidik, meningkatkan profesionalitas guru dalam mengajar, meningkatkan kompetensi guru, mengembangkan komitmen guru dalam mengembangkan mutu pendidikan dan yang terakhir membangun keteladan guru terhadap peserta didik dan sesame guru lainnya. Sumber daya pendidik merupakan penentu utama terhadap keberhasilan pendidikan karakter disekolah yang diajarnya, program living values education. Konsep Organisasi Pendidikan Kata“organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum yang berarti alat, sedangkan menurut istilah berasal dari bahasa Inggris organization berarti organisasi, penyusunan, pengumpulan, penghimpunan” Taruna, 201712. Jadi organisasi adalah suatu susunan kesatuan-kesatuan kecil yang membentuk satu kesatuan besar menurut pendapat para ahli. Prajudi Atmosudirjo mengemukakan bahwa organisasi adalah “struktur tata pembagaian kerja dan struktur tata hubungan kerja antar kelompok orang-orang memegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu” Fatoni, 20132. W. J. S. Poerwadarminta mendefinisikan organisasi adalah “susunan dan aturan dari berbagai bagian orang dan lain-lain sehingga merupakan yang sistematis. Kochler mengemukakan bahwa organisasi adalah sistem interaksi yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu klompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun menurut J. William Schulze,organisasi diartikan sebagai penggabunganalat-alat, benda-benda, perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi, yang dikumpulkan dalam suatu hubungan yang sitematis dan efektif guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. John Price Jones organisasi adalah struktur dan peralatan yang tersusun dari orang-orang dan benda-benda dimana suatu usaha berencana yang teratur dijalannya Majalah Pendidikan, 20173. Syaiful Sagala mendefinisikan organisasi adalah “institusi atau wadah tempat orang berinteraksi dan bekerjasama sebagai suatu unit terkoordinasi yang setidaknya terdiri dari setidaknya dua orang atau lebih yang berfungsi mencapai sasaran” Taruna, 201715 Dari uraian diatas organisasi adalah sebuah wadah, tempat, sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses pembentukan wadah/sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Jika dihubungkan dengan pendidikan maka organisasi pendidikan adalah wadah untuk melakukan kegiatan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Unsur-unsur dasar pembentuk suatu organisasi Unsur-unsur dasar pembentukan suatu organisasi menurut Ara Hidayat dan Imam Machali Ara dan Imam, 201064 adalah sebagai berikut a. Adanya tujuan bersama, organisasi mensyaratkan suatu yang akan diinginkan, biasanya terumuskan dalam visi, misi target, tujuan. Tujuan inilah menyatukan berbagai unsur dalam organisasi. b Adanya kerja sama dua orang atau lebih untuk mewujudkan tujuan bersama. c Adanya pembagian tugas, untuk efektifitas, efisiensi, dan produktivitas organisasi dibutuhkan pembagian tugas. d Adanya kehendak untuk kerja sama, anggota organisasi mempunyai kemauan/kehendak untuk bekerja sama untuk tujuan sebagai lembaga pendidikan sudah seharusnya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal bisa tercapai dengan maksimal. Unsur-unsur personal pendidikan adalah kepala sekolah, guru, karyawan,dan murid. Selain itu juga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang berada di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen yang yang baik hendaknya membagi tugas-tugas dan tanggung jawab dengan sesuai kapasitas, fungsi dan wewenang serta kemampuannya untuk mencapai tujuan pendidikan. Melalui struktur organisasi yang ada anggota organisasi pendidikan akan mengetahui tugas dan wewenang semua steakholder pendidikan. Jenis-jenis Organisasi Pendidikan Jenis-jenis organisasi pendidikan secara umum terbagi menjadi dua yaitu a. Organisasi Formal Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur organisasi. Keberadaan struktur organisasi yang menjadi pembeda utama antara organisasi formal dan informal. Sebagai struktur organisasi formal dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab memperlihatkan hubungan tertentu antara personil-personil organisasi. Struktur dalam organisasi memperlihatkan unsur-unsur administrasi berikut1.Kedudukan Kedudukan struktur mengambarkan letak/posisi setiap orang dalam organisasi. 2.Hierarki dalamKekuasan struktur digambarkan sebagai suatu rangkaian hubungan antar satu orang dengan yang lainnya dalam suatu garis dan staf organisasi garis memperjelas struktur perintah, jalan permohonan, pengambilan keputusan, , saluran komunikasi, mengeluarkan instruksi, dan petunjuk pelaksanaan. Bentuk skema struktur organisasi formal dapat berbentuk piramida mendatar atau melingkar. b. Organisasi Informal Keberadaan organisasi dapat dilihat dari 3 karakteristik yaitu norma perilaku, tekanan untuk adaptasi dan kepemimpinan informal. Menurut Ara Hidayat dan Imam Machali norma prilaku adalah standar prilaku yang diharapkan menjadi perilaku bersama yang ditetapkan oleh kelompok, dalam sebuah kesepakatan bersama tidak tertulis di antara orang-orang dalam organisasi tertentu. Tekanan untuk menyesuaikan diri akan muncul apabila seseorang akan bergabung dalam sebuah organisasi, tidak semata secara fisik melainkan melibatkan sosial emosional individu-individu. Kepemimpinan formal dalam organisasi informal menjadi salah satu kompon yang sangat kuat mempengaruhi orang-orang di dalam oeganisasi bahkan dimungkinkan melebihi kepemimpinan dalam organisasi formal, dimana seseorang dipatuhi bukan karena memiliki jabatan, tetapi ada kelebihan yang secaraa lamiah dan mampu mempengaruhi oranglain tanpa paksaan apapun. Jenis-jenis organisasi memiliki jumlah yang tidak sedikit namun pada pelaksanaannya ada satu jenis organisasi yang paling urgen dan patut untuk dikaji yaitu jenis organisasi dilihat dari segi tujuannya Ara dan Imam, 201066 a. Organisasi profil Organisasi profil adalah organisasi yang tujuan didirikannya untuk mengambil keuntungan. Misalnya perusahaan, koprasi, dan lain sebagainya. b. Organisasi Non profil Organisasi non profil adalah organisasi yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan. Misalnya LSM, ormas, sekolah, pesantren, dll. Setiap lembaga atau satuan pendidikan memiliki tujuan dasar dalam pendidikan, hal ini tercantum dalam UU sisdiknas Tahun 2003 yang berbunyi UU RI, 20033 “Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, prilaku mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Konsep Profesionalime Guru Kata profesionalisme berasal dari kata Bahasa Inggris profession’ yang berarti pekerjaan. Menurut Kunandar 2007 profesi guru adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Usman 2006 mendefiniskan guru profesional sebagai orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Senada dengan Usman, Sudrajat 2013 mengemukakan bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru. Tugas profesional guru menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 7 adalah pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan beberapa prinsip, yaitu 1 memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, 2 memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, 3 memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya, 4 memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya, 5 memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan, 6 memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja, 7 memiliki kesempatan untuk untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat, 8 memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dan 9 memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Profesionalisme guru tentu tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pengembangan profesi guru itu sendiri. Secara garis besarnya, kegiatan pengembangan profesi guru dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu 1 pengembangan intensif intensive development, 2 pengembangan kooperatif cooperative development, dan 3 pengembangan mandiri self directed development Glatthorm dalam Sudrajat, 2013. Pengembangan intensif intensive development adalah bentuk pengembangan yang dilakukan pimpinan terhadap guru yang dilakukan secara intensif berdasarkan kebutuhan guru. Model ini biasanya dilakukan melalui langkah-langkah yang sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi dan pertemuan balikan atau refleksi. Teknik pengembangan yang digunakan antara lain melalui pelatihan, penataran, kursus, loka karya, dan sejenisnya. Pengembangan kooperatif cooperative development adalah suatu bentuk pengembangan guru yang dilakukan melalui kerja sama dengan teman sejawat dalam suatu tim yang bekerja sama secara sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru melalui pemberian masukan, saran, nasehat, atau bantuan teman sejawat. Teknik pengembangan yang digunakan bisa melalui pertemuan KKG atau MGMP/MGBK. Teknik ini disebut juga dengan istilah peer supervision atau collaborative supervision. Pengembangan mandiri self directed development adalah bentuk pengembangan yang dilakukan melalui pengembangan diri sendiri. Bentuk ini memberikan otonomi secara luas kepada guru. Guru berusaha untuk merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan menganalisis balikan untuk pengembangan diri sendiri. Teknik yang digunakan bisa melalui evaluasi diri self evaluation atau penelitian tindakan action research. Prinsip-Prinsip Organisasi Pendidikan Menurut Sondang P. Siagian, mengemukakan prinsip-prinsip organisasi Juddin, 20132 adalah sebagai berikut a Terdapat tujuan yang jelas, tanpa adanya tujuan yang jelas, organisasi dapat diumpamakan dengan sebuah kapal yang berlayar tanpa mempunyai pelabuhan yang akan ditujunya. b Tujuan organisasi harus dipahamai oleh setiap orang didalam organisasi. Setiap orang didalam organisasi dapat mengetahui tujuan apa yang hendak dicapai dari organisasi tersebut, ada beberapa hal yang dapat mereka laksanakan yaitu Mengetahui apa yang diharapkan oleh organisasi dari mereka masing-masing, dapat memahami apa yang mereka dapat harapkan dari organisasi. Jika belum singkron, mereka dapat memutuskan apakah berusaha untuk mensingkronisasikan atau tidak, ataukah akan meninggalkan organisasi tersebut. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi a Adanya kesatuan arah Unity of direction. Artinya bahwa semua kegiata, semua sumber, semua pemikiran, keahlian, waktu dan kemampuan ditunjukkan hanya kepada satu arah, yaitu pencapaian tujuan dengan cara yang seefisien dan seefektif mungkin. b Adanya kesatuan perintah Unity of command. Hakikat prinsip ini ialah bahwa setiap orang bawahan hanya mempunyai seorang atasan lagsung kepada siapa ia melapor dan pertanggung jawaban dan dari siapa ia menerimaperintah, instruksi, bimbingan, dan pedoman kerja. c Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang. Prinsip ini sangat penting karena wewenang yang lebih besar dari tanggung jawab sering memudahkan penyalahgunaan wewenang tersebut yang akibatnya akan merugikan organisasi. d Adanya pembagian tugas Distribution of Work. Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin. Sederhana berarti sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian. e Pola organisasi harus relatif permanen. Meskipun struktur organisasi dapat dan memang harus diubah sesuai dengan tuntutan perkembangan, kemajuan/kemunduran, sifat tugas yang lain, karena tujuan terpaksa diubah atau oleh faktor-faktor lain, fleksibilitas dalam penyesuaian itu jangn bersifat mendasar. Oleh karenanya pola dasar struktur organisasi perlu dibuat/sedemikian rupa sehingga tidak perlu sering diubah. f Adanya jaminan jabatan security of tenure. Hal ini berarti bahwa kelompok pimpinan tidak boleh memperlakukan bawahannya semene-mena, misalnya dalam bentuk pemecatan tanpa alasan yang kuat. g Imbalan yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan jasa yang diberikan. h Penempatan orang yang sesuai dengan bakat dan kempuannya The Right Man on The Right Place. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan beberapa prinsip-prinsip dalam organisasi antara lain yaitu harus memiliki tujuan yang jelas, setiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut, adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran, adanya kesatuan perintah, adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota, adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing, pola organisasi hendaknya permanen, adanya jaminan keamanan dalam bekerja, adanya insentif yang sesuai dengan pekerjaan dan jasa. Selain prinsip–prinsip di atas, kelancaran suatu organisasi dipengaruhi juga oleh sikap dan sifat kepemimpinan serta human relation yang berlaku didalamnya. Peningkatan Profesionalisme Guru Pengembangan tenaga guru di masa mendatang diarahkan untuk meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalisme. Peningkatan kesejahteraan guru perlu terus menerus diupayakan, untuk lebih menjamin kualifikasi dan profesionalisme guru. Peningkatan kesejahteraan guru perlu dilakukan agar dapat hidup layak, bermartabat, serta meningkatkan kualitas diri melalui membaca koran, membeli buku, majalah, komputer, dan dapat melanjutkan jenjang studinya Tilaar, 2002 86. Dengan adanya Otonomi Daerah terjadi pula tuntutan atas otonomi di sektor pendidikan, berupa wacana baru pengadaan guru. Dulu profesi guru dilegitimasi oleh pengakuan pemerintah, kini harus dilegitimasi oleh masyarakat pengguna stake holders. Guru merupakan profesi yang terbuka, harus diuji oleh masyarakat, dikritisi dengan standar perforrnans dengan tolok ukur yang jelas. Menjadi guru yang profesional, tidak tergantung penguasaan didaktik dan metodik saja, namun mencakup substansi yang selalu berubah. Guru merupakan milik masyarakat, kelompok guru adalah komunitas yang bersifat dinamis dan terus berkembang. Guru profesional selalu meningkatkan kemampuannya, berkelanjutan sesuai dengan penguatan basis masyarakat lokal. Profesi guru adalah profesi mandiri, tidak tergantung lembaga pemegang kekuasaan negara, tetapi memiliki komunitas profesional yang modern Tilaaa 2002 86. Di masa depan, guru adalah profesi mandiri. Keberadaan guru ditentukan oleh 4 elemen utama yang bersifat dinamis, yaitu lembaga sekolah, lembaga profesi, masyarakat dan pemerintah Tilaar, 200286-87. Selanjutnya diuraikan, p ertama, proses desentralisasi pendidikan di tingkat daerah lokal yang pada dasamya adalah proses pemberian otonomi kepada lembaga sekolah. Pemberian otonomi ini merupakan upaya privatisasi yang menjadi acuan peningkatan kematangan lembaga sekolah. Tingkat kematangan lembaga sekolah akan menentukan kualitas dan akumulasi guru yang terdapat di dalamnya. Kedua, dibutuhkan adanya organisasi profesi guru yang memiliki kemampuan dan wibawa untuk memberikan legitimasi bagi profesi guru. Guru menjadi profesi terbuka, dapat dimasuki oleh berbagai disiplin ilmu, tetapi profesi guru membutuhkan kelembagaan yang dapat dipercaya untuk memberikan jaminan dalam meningkatkan keahliannya. Guru perlu memiliki kemampuan didaktik dan metodik, serta harus rnenguasai substansi ilmu pengetahuan yang menjadi tanggung jawab profesinya. Ketiga, masyarakat adalah penyumbang utama peningkatan kualitas lembaga sekolah dan juga penentu kebijakan pemilihan tenaga guru di lembaga sekolah. Masyarakat merupakan pasar yang sangat menentukan adanya akumulasi penawaran tenaga guru dan kualifikasi jumlah guru yang dibutuhkan. Keempat, pemerintah pusat mulai memberi wewenang dalam upaya mengadakan guru kepada pemerintah daerah. Kondisi ini meneguhkan posisi masyarakat lokal guna mengelola kebutuhan dalam rangka mencukup kebutuhan guru di lembaga sekolah Tilaar, 200286-87. Sebagai pendidik, guru dituntut untuk bersikap kreatif dan inovatif terutama dalam mengelola kelas, sehingga anak didik merasa nyaman dalam belajar, namun hal itu biasanya kurang disadari oleh para guru. Kalau guru hanya datang untuk menyampaikan materi tanpa ada variasi atau strategi khusus dalam pembelajaran, bisa dipastikan bahwa anak didik akan merasajenuh, bosan dan ujung-ujungnya bisa menjadikan mereka enggan belajar. Untuk antisipasi hal tersebut, guru diharapkan bisa menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain dengan mengikuti penataran, pelatihan, kursus, seminar dan kegiatan lainnya. Guru diharapkan pula aspiratif terhadap kemajuan teknologi, utamanya teknologi informasi, misalnya penggunaan komputer dan internet untuk kegiatan belajar mengajar. Dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi, diharapkan guru tidak mengalami "gagap teknologi " dan ketinggalan jaman, karena para peserta didik akan semakin intensif menggunakan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-harinya. Menurut Tilaar 2002 122- 124 tugas seorang guru profesional meliputi tiga bidang utama l dalam bidang profesi, 2 dalam bidang kemanusiaan, dan 3 dalam bidang kemasyarakatan. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa guru yang profesional dapat mengadakan evaluasi di dalam proses belajar mengajar, membimbing peserta didik untuk mencapai tujuan program belajar mengajar. Selain itu, seorang guru profesional merupakan seorang administrator, baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam kemampuan manajerial dalam lingkungan sekolah. Sebagai pendidik, seorang guru profesional adalah seorang komunikator. Sebagai profesi yang terus berkembang, seorang guru profesional hendaknya mampu mengadakan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan peningkatan profesionalisme seorang pendidik Tilaar, 200289-90. Kontribusi profesi dan organisasi kependidikan di era Profesi dan organisasi kependidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggotanya dalam bidang profesinya, serta melindungi hak dan kewajiban guru sebagai anggota profesi. Kontribusi organisasi ini di masa mendatang adalah lebih proaktif dalam memperjuangkan nasib serta meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru. Organisasi profesi ini hendaknya mampu menunjukkan citra sebagai motor penggerak dan wadah yang menampung semua aspirasi profesionalisme guru secara mandiri Anonim,2003 l0. Kualitas pendidikan yang rendah, akan berdampak menghambat program pembangunan peningkatan sumber daya manusia. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak PGRI guna menghasilkan sistem pendidikan yang baik dan bermutu. Sebagai organisasi profesi guru, PGRI harus dapat menciptakan terobosan-terobosan untuk keluar dari masalah rendahnya kualitas dan profesionalisme guru. Citra PGRI pada masyarakat kita adalah bahwa organisasi ini seakan-akan hanya berorientasi kepada guru sekolah dasar dan menengah saja, meskipun terdapat juga para dosen dan profesor perguruan tinggi yang menjadi anggota PGRI. Sudah saatnya PGRI merangkum seluruh kekuatan organisasi profesi guru mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, agar dapat mempunyai daya tekan yang kuat untuk mewujudkan cita-cita pendikan nasional, serta para guru mendapatkan penghargaan yang wajar dan setimpal dari masyarakat yang memilikinya Tilaar, 2002 104. Organisasi profesi guru PGRI harus mampu menciptakan sistem pembinaan guru yang berkualitas lewat peningkatan keterampilan, pengetahuan dan wawasan tenaga pendidik. Organisasi ini diharapkan menjadi motor bagi Iahirnya ilmu pendidikan yang otonom dan inovatif, sehingga membantu pengembangan profesional profesi guru di era global ini Tilaar, 2002 I 06. Dikatakan pula, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh PGRI dalam pembinaan profesionalisme guru, antara lain guru harus mempunyai jiwa kepemimpinan dan serius memperhatikan pendidikan; guru harus berkemampuan menentukan prioritas pekedaan yang diperlukan; guru harus menghindari ketidak-jujuran yang tidak hanya terkait dengan materi, tetapi juga waktu jam kerja dan proses belajar mengajar Tilaar, 2002 106. Citra guru di Indonesia dewasa ini memang dalam keadaan terpuruk. Keterpurukan profesi guru ini merupakan penghalang bagi kebangkitan kehidupan berbangsa dan bertanah air. Terpuruknya profesi gum disebabkan oleh berbagai hal, antara lain telah terjadi anomali mengenai status profesi guru, karena kesalahan masyarakat sendiri yang meninggikan dan sekaligus mencampakkan profesi guru sebagai profesi terhormat di dalam masyarakat. Selanjutnya, merosotnya profesi guru lebih dikarenakan lembaga organisasi profesi guru, seperti PGRI, lemah sehingga tidak menopang perbaikan profesi guru, baik dari segi kualitas pengabdiannya maupun di dalam kualitas penghargaan pemerintah dan masyarakat terhadap profesi guru. Sebagai organisasi profesi, PGRI perlu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan apresiasi orang tua, masyarakat dan pemerintah terhadap profesi guru. Guru yang lemah, guru yang kurang gizi jasmani dan rohani, akan menghasilkan generasi penerus yang kurang gizi juga. Setaliknya, guru yang mendapat penghargaan serta kesejahteraan yang sepadan dengan pengabdiannya kepada masyarakat akan menjadi salah satu motor penggerak kemajuan masyarakat menuju Indonesia yang lebih baik Tilaar, 200292-93, 106. Selaku seorang guru, penulis memberikan sumbang saran agar sebagai organisasi profesi guru PGRI akan lebih proaktif dalam memperjuangkan nasib serta meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru. Organisasi PGRI perlu diperluas, dihilangkan citra bahwa hanya milik guru sekolah dasar dan menengah saja, namun mencakup mulai dari guru taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Dengan demikian, organisasi ini akan menjadi lebih kuat dan lebih mempunyai daya tekan yang dapat melobi DPR maupun lernbaga masyarakat lainnya, sehingga terbentuk opini umum betapa besarnya peranan pendidikan, melalui profesi guru, dalam membangun masyarakat Indonesia baru. Adanya organisasi PGRI yang kuat akan mempunyai kekuatan politis serta kemampuan melindungi dengan memberikan sanksi terhadap anggotanya untuk mempertahankan dan mengembangkan standar profesi guru. Organisasi profesi PGRI juga diharapkan menjadi inisiator bagi lahirnya ilmu pengetahuan pendidikan yang otonom dan inovatif, sehingga membantu pengembangan profesional profesi guru dalam menghadapi era globalisasi. Profesi guru merupakan pekerjaan intelejen yang berhak dihargai oleh masyarakat sebagai suatu profesi terhormat, serta mempunyai kewajiban dan memperoleh imbalan yang sesuai seperti profesi lainnya. Organisasi PGRI di masa mendatang dituntut untuk lebih memperjuangkan hak dan kewajiban, meningkatkan kesejahteraan, serta meningkatkan citra profesional dari para guru anggotanya. Organisasi profesi ini sangat diharapkan dapat menjadi dinamisator dan lokomotif dalam perbaikan profesionalisme guru dalam rangka perbaikan sistem pendidikan nasional menuju pembangunan masyarakat Indonesia yang lebih baik di masa mendatang. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru mata pelajaran dalam upaya mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien. m. Mengembangkan kultur kelas yang kondusif sebagai tempat proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan siswa n. Membangun kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Depdiknas, 2004 2 Peran guru dan tugas guru sebagai salah satu faktor determinan bagi keberhasilan pendidikan, terutama dalam menghadapi pendidikan di era revolusi industri Keberadaan dan peningkatan profesional guru menjadi wacana yang sangat penting. Pendidikan di era revolusi industri menuntut adanya penataan manajemen pendidikan yang baik dan professional. Guru yang profesional menekankan pada kemampuan guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan, kemampuan guru dalam merancang strategi, dan kemampuan guru dalam mengimplemetasikan pembelajarannya Proses pengembangan profesionalisme guru ini dapat ditumbuh kembangkan bukanhanya untuk berlangsung di LPTK tetapi juga harus 8 terjadi di dalam praktek-praktek pendidikan lainnya pre-service and inservice. Bersama-sama dengan usaha-usaha lain misalnyakerjasmaa dengan organisasi profesi, lembaga-lembaga pre-service danin-service harus menjaid satu kesatuan yang tidak terpisahka, membangun kerja sama dan saling mendukung untuk melahirkan guru-guru yang profesional dalam rangka menyajikan proses pendidikan yang profesional bagi anak didik agar dapat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat abad 21. Contoh kontribusi organisasi profesi kependidikan era salah satunya dari organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI. Pendidikan nasional memiliki system yang dihadapkan pada tantangan yang amat kompleks, namun menarik, Sebagai organisasi profesi PGRI ditantang untuk menggerakkan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan. Tak hanya itu, mereka juga terpanggil untuk memberikan pemikiran yang transformatif dalam kebijakan pemerintah. Serta dituntut melahirkan berbagai gagasan inovatif yang sesuai dengan tantangan abad ke-21. Inovasi pembelajaran daring dijalankan terbuka, saling berbagi, serta terhubung. Prinsip ini menandai dimulainya demokratisasi pengetahuan yang akan menciptakan peluang bagi setiap orang untuk memanfaatkan teknologi secara produktif. Secara fundamental perkembangan teknologi ini mengubah kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan belajar mengajar berevolusi ke arah pola pembelajaran digital. Pola itu menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Guru tetap memiliki peran penting di era evolusi pola pembelajaran tersebut. Yakni, mengambil peran untuk kontekstualisasi informasi. Juga, membimbing peserta didik dalam praktik diskusi secara online. Di era pesatnya perkembangan teknologi, termasuk menyasar dunia pendidikan, guru sulit bersaing dengan mesin. Mesin atau robot yang hadir jauh lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih efektif dalam pencarian informasi dan pengetahuan. Karena itu, perlunya guru mengubah cara mengajar dari yang bersifat tradisional menjadi pembelajaran multistimulan. supaya pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik. Selanjutnya perubahan peran guru. Dari pemberi pengetahuan, menjadi mentor, fasilitator, motivator, inspirator, juga pengembang imajinasi dan kreativitas. Kemudian, guru menjadi penanam nilai-nilai karakter dan membangun teamwork serta empati sosial. Aspek-aspek itu penting untuk dijalankan oleh guru karena tidak dapat diajarkan oleh mesin. Mencari informasi atau ilmu pengetahuan mungkin mudah dilakukan melalui Google. Tetapi, mesin pencari yang paling populer pun tidak bisa menanamkan nilai karakter kepada anak didik. Di sini peran guru menjadi penting. Menanggapi tantangan di era industri PGRI menginisiasi lahirnya PGRI Smart Learning and Character Center SLCC. Fasilitas ini berada di kantor PB PGRI di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mereka berharap fasilitas serupa bisa hadir di kantor-kantor PGRI di daerah-daerah lain. SLCC merupakan pusat pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional guru, juga pengembangan karakter guru sesuai dengan kebutuhan pada zamannya. Fasilitas itu sekaligus menandai datangnya era baru. Era guru-guru muda milenial yang menjadi anggota baru PGRI. Dengan perubahan era PGRI yang terus berjuang untuk menjadikan profesi guru bermartabat, berdaulat, profesional, sejahtera, dan terlindungi. Era profesi guru yang menjunjung tinggi nilai-nilai soliditas, solidaritas, independensi, integritas, dan profesionalitas. PGRI masih ada sejumlah persoalan klasik. Namun, perlahan tapi pasti, sudah dicarikan solusinya oleh pemerintah. Misalnya, perjuangan PGRI terkait dengan rumitnya penyaluran tunjangan profesi guru TPG, berbelitnya urusan administrasi guru, sudah diakomodasi dengan terbitnya Permendikbud 10/2018 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran TPG. Pada aturan itu, penyaluran TPG sudah tidak lagi tersendat gara-gara kondisi yang mendesak. Misalnya, ada guru yang berhaji atau cuti karena sakit. Persoalan lain adalah keberadaan guru honorer yang menuntut untuk diangkat menjadi CPNS. PGRI menyadari bahwa tidak semua guru honorer berkesempatan ikut seleksi CPNS baru. Salah satu penyebabnya faktor usia. Kemudian, PGRI begitu menanti adanya regulasi tentang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK. Akhirnya, ada komitmen dari pemerintah untuk segera menerbitkan peraturan pemerintah tentang PPPK. PENUTUP Perubahan era, dari era revolusi mesin uap era elektrisity listrik era komputerisasi digitalisasi dan society memberikan dampak bagi perkembangan semua profesi yang ada dalam kehidupan, termasuk salah satunya dalam profesi keguruan yang mengalami perkembangan sesuai era yang terus berkembang. Era adalah era yang sangat memberikan dampak bagi profesi keguruan karena di era ini digitalisasi tidak dapat ditutupi perkembangannya untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi guru yakni dapat lebih mempermudah kegiatan KBM dengan siswa, maupun untuk membuat perangkat kerja maupun tugasnya. Segala hal menjadi tanpa batas dan tidak terbatas akibat perkembangan internet dan digital di era Kualitas dan profesionalisme guru dalam melaksanakan profesinya umumnya masih rendah. Untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme harus diupayakan peningkatan kualifikasi, kompetensi, profesionalisasi, serta kesejahteraan guru. Guru yang profesional selalu meningkatkan kemampuannya, pengetahuan dan wawasannya secara berkelanjutan. Profesi guru merupakan profesi terhormat, mandiri dan memiliki komunitas profesional yang dinamis. Peranan PGRI, sebagai organisasi profesi guru, diharapkan lebih proaktif dalam memperjuangkan nasib serta meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru. Organisasi profesi ini diharapkan menjadi sarana kekuatan untuk tujuan profesi guru dan perbaikan hidup anggotanya. Organisasi PGRI ini juga dituntut untuk menunjukkan citra sebagai motor penggerak dan wadah yang menampung semua aspirasi profesionalisme guru. Diharapkan juga PGRI dapat memfasilitasi dan memotivasi kepada para guru anggotanya untuk terus menerus meningkatkan profesionalisme dan menambah wawasan keilmuan, kualitas dan kualifikasinya. Siswa yang akan dihadapi oleh guru merupakan anak-anak yang berada pada generasi milenial dimana mereka sudah tidak asing dengan dunia digital, dengan adanya perubahan generasi siswa yang demikian membuat guru harus lebih paham dan menguasai tentang dunia digital dalam melakukan pembelajarannya. Untuk mewujudkan pendidikan karakter yang memberikan dampak positif bagi siswa dan bisa diterima baik oleh siswa, maka peran guru dalam sekolahlah yang harus menjadi pertimbangan. Organisasi adalah sebuah wadah, tempat, sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adanya kehendak untuk kerja sama, anggota organisasi mempunyai kemauan/kehendak untuk bekerja sama untuk tujuan sebagai lembaga pendidikan sudah seharusnya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal bisa tercapai dengan maksimal. Selain itu juga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang berada di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen yang bersangkutan, Masyarakat merupakan pasar yang sangat menentukan adanya akumulasi penawaran tenaga guru dan kualifikasi jumlah guru yang dibutuhkan. Kontribusi profesi dan organisasi kependidikan di era Profesi dan organisasi kependidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggotanya dalam bidang profesinya, serta melindungi hak dan kewajiban guru sebagai anggota profesi. Citra PGRI pada masyarakat kita adalah bahwa organisasi ini seakan-akan hanya berorientasi kepada guru sekolah dasar dan menengah saja, meskipun terdapat juga para dosen dan profesor perguruan tinggi yang menjadi anggota PGRI. Sudah saatnya PGRI merangkum seluruh kekuatan organisasi profesi guru mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, agar dapat mempunyai daya tekan yang kuat untuk mewujudkan cita-cita pendikan nasional, serta para guru mendapatkan penghargaan yang wajar dan setimpal dari masyarakat yang memilikinya. Organisasi profesi guru PGRI harus mampu menciptakan sistem pembinaan guru yang berkualitas lewat peningkatan keterampilan, pengetahuan dan wawasan tenaga pendidik. Organisasi ini diharapkan menjadi motor bagi Iahirnya ilmu pendidikan yang otonom dan inovatif, sehingga membantu pengembangan profesional profesi guru di era global ini. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh PGRI dalam pembinaan profesionalisme guru, antara lain guru harus mempunyai jiwa kepemimpinan dan serius memperhatikan pendidikan; guru harus berkemampuan menentukan prioritas pekedaan yang diperlukan; guru harus menghindari ketidak-jujuran yang tidak hanya terkait dengan materi, tetapi juga waktu jam kerja dan proses belajar mengajar. Merosotnya profesi guru lebih dikarenakan lembaga organisasi profesi guru, seperti PGRI, lemah sehingga tidak menopang perbaikan profesi guru, baik dari segi kualitas pengabdiannya maupun di dalam kualitas penghargaan pemerintah dan masyarakat terhadap profesi guru. Organisasi profesi PGRI juga diharapkan menjadi inisiator bagi lahirnya ilmu pengetahuan pendidikan yang otonom dan inovatif, sehingga membantu pengembangan profesional profesi guru dalam menghadapi era globalisasi. Organisasi profesi ini sangat diharapkan dapat menjadi dinamisator dan lokomotif dalam perbaikan profesionalisme guru dalam rangka perbaikan sistem pendidikan nasional menuju pembangunan masyarakat Indonesia yang lebih baik di masa mendatang. Guru yang profesional menekankan pada kemampuan guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan, kemampuan guru dalam merancang strategi, dan kemampuan guru dalam mengimplemetasikan pembelajarannya Proses pengembangan profesionalisme guru ini dapat ditumbuh kembangkan bukanhanya untuk berlangsung di LPTK tetapi juga harus 8 terjadi di dalam praktek-praktek pendidikan lainnya pre-service and inservice. Bersama-sama dengan usaha-usaha lain misalnyakerjasmaa dengan organisasi profesi, lembaga-lembaga pre-service danin-service harus menjaid satu kesatuan yang tidak terpisahka, membangun kerja sama dan saling mendukung untuk melahirkan guru-guru yang profesional dalam rangka menyajikan proses pendidikan yang profesional bagi anak didik agar dapat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat abad 21. Pendidikan nasional memiliki system yang dihadapkan pada tantangan yang amat kompleks, namun menarik, Sebagai organisasi profesi PGRI ditantang untuk menggerakkan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan. DAFTAR PUSTAKA Fitriyani. 2019. Konsep Organisasi Pendidikan Dalam Pemberdayaan Sekolah. El-Ghiroh Jurnal Studi Keislaman, 61-80. Hadi, A. d. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta Pustaka Setia. Hidayat, A. d. 2010. Pengelolaan Pendidikan konsep, Prinsip dan aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung Pustaka eduka. Indrawan, A. 2015. Anies Guru Indonesia adalah Pembelajar,. Retrieved from http// Judding, M. Prinsip-prinsip organisasi pendidikan 2013. Retrieved from Http// M. definisi organisasi menurut para ahli. Retrieved from Http// Sudrajat, A. 2013. Pendekatan Saintifik Ilmiah dalam Proses Pembelajaran. Retrieved from Wahyudi, T. N. 2016. Peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK Dalam Mempromosikan Guru Pembelajar Untuk Meningkatkan Profesional Guru. Seminar Nasional Pendidikan I 2016 Pendidikan Akuntansi FKIP UMS. Rahman, A., & Nuryana, Z. 2019. Pendidikan Islam di Era Revolusi Industri 34–0. Murwaningsih, Tri. 2004. Peranan Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru. Jurnal ilmiah Guru "Cope", No. 0l/Tahun Viii/Pebruari 2004. Islamudin, A. 2020. Studi tentang Peran Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri. LUBIS, M. 2020. PERAN GURU PADA ERA PENDIDIKAN EDUKA Jurnal Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis, 42. Sukartono. 2018. Revolusi Industri dan Dampaknya terhadap Pendidikan di Indonesia. FIP PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–21. Fatkhul Mubin. 2018. TANTANGAN PROFESI KEGURUAN PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI Ismail, Shalahudin. 2021. Kompetensi Guru Zaman Now Dalam Menghadapi Tantangan Di Era Revolusi Industri At-Tajdid Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Wahyuni, Dinar. 2018. Peningkatan Kompetensi Guru. Jurnal Bidang Kesejahteraan Sosial Mustofa. 2012. Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Rosyidi, Unifah. 2018. Membangun guru di era revolusi industri Jawa Pos. Terakhir di akses 16 Desember 2021 Rahmawati, Nika Hadiya. 2019. Profesionalisme Guru Di Era Teknologi Disruptif. Isolec Proceedings Simanjuntak, Ester. 2019. Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di Era Revolusi Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Sereliciouz. 2021. Organisasi Profesi Guru yang Ada di Indonesia. Quipper. Di akses 16 Desember 2021 Khotimah, K. 2012. PENGARUH PROFESIONALITAS GURU DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 BATURETNO WONOGIRI Yuniastutik, Lilik. 2015. Implementasi Kebijakan Organisasi PGRI dalam Mengembangkan Profesionalisme Guru Di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Jurnal Pendidikan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Islam telah memasuki babak baru dalam perjalanan panjangnya. Yaitu era digitalisasi dan percepatan industri yang telah merambah dalam segala aspek lini kehidupan. Uniknya, pendidikan Islam justru sedikit terlambat untuk menyebutnya tidak sama sekali melakukan penyesuaian dengan gaya baru tersebut yang sangat mengedepankan percepatan akses, otomatisasi, konektifitas dan efesiensi yang serba terkendali dengan sistem internet. Tekanan kuat semakin terasa disaat dunia luar semakin berinovasi dalam berbagai temuan mutakhirnya, Pendidikan Islam berupaya melakukan inovasi dan perubahan yang signifikan. Puluhan tulisan dalam buku ini merupakan kumpulan naskah dan makalah yang sudah di presentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Islam di Era Revolusi Industri yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi PTKIS Kopertais Wilayah III Yogyakarta pada 16 Maret 2019 di Universitas Ahmad Dahlan. Terdapat lebih kurang 22 tulisan yang dieditori oleh Arif Rahman. Terapdat lima tema besar yang dirangkum dalam buku ini. Pertama; “Membaca Masa Depan Pendidikan Islam di Tengah Kontestasi Global”. Kedua; “Rekonseptualisasi Pendidikan Islam; Dari Normatifitas Menuju Tradisi Baru", Ketiga; “Pendidikan Islam dan Penguatan Pemahaman Lintas Budaya”. Keempat; “Membaca Letak Pendidikan Karakter dan Pergulatan Nalar Wacana Pendidikan”. Kelima; “Religiusitas dalam Pendekatan Teori Pembelajaran”.METHA LUBISEra revolusi industri mengakibatkan perubahan diberbagai bidang termasuk Pendidikan. Penelitian ini mengkaji bagaimana peran guru dalam mengajar di era Pendidikan Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur. Penelitian studi literatur ini menggunakan berbagai sumber tertulis seperti jurnal dan dokumen- dokumen yang relevan terhadap penelitian ini. Studi ini memfokuskan pada peran guru sebagai seorang pendidik dalam pendidikan dan pembelajaran. Peran penting guru adalah dalam memajukan pendidikan, ini karena guru berinteraksi langsung dengan siswa dalam pembelajaran. Guru sebagai pendidik didalam pembelajaran pada era Pendidikan ini harus memiliki soft skill yang kuat, antara lain critical thingking, creative, communicative dan collaborative Cann, 2016. Hasil studi menunjukkan bahwa peran guru tidak dapat tergantikan sepenuhnya oleh teknologi. Peran guru yang tidak dapat digantikan tersebut antara lain teladan dalam tindakan, sikap ataupun karakter dan inspiratif serta pasion. Interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dapat membangun dan mengembangkan karakter Kunci peran, guru, pendidikan FitriyaniGood organization must be based on a concept that has been created based on theories that are in accordance with the objectives of the organization. as well as educational organizations, namely schools. Concepts in educational organizations are structured with the aim of empowering schools for the better. this is also encouraged by leaders or principals who have or understand the concept of good education, which is based on education and knowledge development. And this is rarely sought by the principal as a manager in an educational Penelitian PendidikanA D HadiHadi, A. d. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta Pustaka Pendidikan konsepA D HidayatHidayat, A. d. 2010. Pengelolaan Pendidikan konsep, Prinsip dan aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung Pustaka Guru Indonesia adalah PembelajarA IndrawanIndrawan, A. 2015. Anies Guru Indonesia adalah Pembelajar,. Retrieved from http// definisi organisasi menurut para ahliM JuddingJudding, M. Prinsip-prinsip organisasi pendidikan 2013. Retrieved from Http// M. definisi organisasi menurut para ahli. Retrieved from Http// Saintifik Ilmiah dalam Proses PembelajaranA SudrajatSudrajat, A. 2013. Pendekatan Saintifik Ilmiah dalam Proses Pembelajaran. Retrieved from Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK Dalam Mempromosikan Guru Pembelajar Untuk Meningkatkan Profesional Guru. Seminar Nasional Pendidikan IT N WahyudiWahyudi, T. N. 2016. Peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK Dalam Mempromosikan Guru Pembelajar Untuk Meningkatkan Profesional Guru. Seminar Nasional Pendidikan I 2016 Pendidikan Akuntansi FKIP UMS.
Secaragaris besar yang dimaksud dengan remunerasi adalah pemberian atau pembayaran gaji (payment) yang diberikan kepada seorang pegawai sebagai imbalan atau penghargaan atas pekerjaan / kontribusi yang telah dilakukan pegawai bersangkutan yang sifatnya rutin oleh organisasi dimana pegawai tersebut bekerja.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tahukah anda apa itu Mahasiswa? Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedangmenempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi,akademi, dan yang paling umum adalah universitas Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata,Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikansolusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahandunia. Sebagai mahasiswa Peran dan Fungsinya sangat bagi kemajuan kampus dan negara seperti mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SDMnya yg banyak, mahasiswa agent perbahan,maksudnya sdm2 untuk melakukan perubahan, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis., mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik., mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,cntoh mengontrol kehidupan sosial yg dilakukan masyarakat. Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat. Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pentingnya mahasiswa dalam kemajuan suatu kampus dan negara maka dibutuhkan suatu wadah untuk menampung aspirasi dan pemikiran mereka. Wadah itu disebut mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa untuk mewadahi bakat, minat dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan di dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan antar kampus, organisasi ekstra kampus maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas atau antar kampus. Salah satu bentuk organisasi mahasiswa adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis IOMS baik di tingkat perguruan tinggi, antar perguruan tinggi maupun tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan berjejaring untuk mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kemajuan Indonesia sesuai disiplin ilmunya. Kedudukan IOMS berada di Fakultas, Jurusan atau Program Studi. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
Saatditanya "Apa kontribusi yang bisa kamu berikan?" Jawab dengan metode CAR (Context, Action, Result). Seperti apa dan bagaimana sih yang dimaksud metode CAR? 1. Context Beri gambaran dari kegiatan yang kamu miliki atau sifat kamu yang relevan dengan posisi yang dilamar. Misal posisi yang kamu lamar ialah sebagai Illustrator dan Designer Graphic:
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara harfiah, pembangunan dapat dipahami sebagai proses perubahan dari suatu kondisi tertentu menuju kondisi yang lebih baik. Yakni kondisi yang dipahami sebagai kondisi ideal atau kondisi yang dicita-citakan dan upaya aktivitas perubahan dari kondisi tertentu ke kondisi yang lebih baik. Untuk mengetahui perubahan tersebut tentunya dibutuhkan tolok ukur, walaupun sampai saat ini tolok ukur yang paling banyak dipergunakan untuk melihat kondisi dimaksud adalah tolok ukur dari sudut tolak ukur ekonomi tersebut pada awalnya didasari dari pandangan para ekonom yang melihat realitas perbedaan tingkatpendapatan masyarakat yang mencolok di Negara-negara maju dengan Negara-negara yang tertinggal. Pertumbuhan ekonomi telah dijadikan prioritas utama, sehingga pembangunan sering kali dikonotasikan dengan ekonomi. Artinya, keberhasilan pembangunan dapat dipahami sebagai kemajuan ekonomi. Berbagai kata yang mengikuti istilah pembangunan, tentunya akan berkaitan dengan tolak ukur yang dijadikan patokan untuk melihat kondisi. Dalam konteks ini dapat dilihat dari berbagai istilah yang dipergunakan misalnya pembangunan sosial, pembangunan masyarakat, pembangunan kesejahteraan sosial. Secara konseptual pembangunan kesejahteraan sosial merupakan bagian dari pembanguanan sosial yang memberi perhatian pada keseimbangan kehidupan manusia dalam memperbaiki atau menyempurnakan kondisi-kondisi sosial. Secara harfiah, kontribusi dapat diterjemahkan sebagai bentuk sumbangan atau dukungan. Kontribusi organisasi sosial dapat dipahami sebagai sumbangan atau dukungan yang diberikan oleh organisasi sosial dalam menanggulangi berbagai permasalahan kesejahteraan sosial. Kontribusi dapat dipahami sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Ada berbagai dukungan yang telah diberikan oleh masing-masing organisasi sosial untuk berpartisipasi dalam upaya penanggulangan masalah kesejahteraan sosial seperti pemikiran, kemampuan, tenaga, keahlian, material dan lain-lain. Berbagai dukungan tersebut merupakan modal utama bagi organisasi sosial untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan prinsip, terdapat tiga pilar dalam proses pembangunan, yakni state, private sector, dan civil society. Indonesia, saat ini, dimana demokrasi telah menjadi pilihan bersama dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan atau kenegaraan sebagai koreksi atas sistem pada era sebelumnya, maka civil society mempunyai porsi yang sama besar dengan dua pilar menunjukkan, permasalahan sosial menonjol di Indonesia sebagai Negara berkembang adalah kemiskinan penduduk. Kondisi empirik itu berimplikasi pada tingginya masalah keterlantaran anak, lanjut usia, kecacatan dan ketunaan sebagai masalah konvensional, disamping masalah kontemporer seperti tindak kekerasan, penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS, bencana alam maupun sosial dan lainnya. Disadari bahwa kemampuan pemerintah relatif terbatas dalam menangani permasalahan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks, sejalan dengan dinamika masyarakat saat ini. Dalam kondisi demikian, civil society mempunyai peran yang sama besar dengan peran pemerintah. Namun demikian, untuk berperan yang sama besar dengan pemerintah tersebut, organisasi sosial, masih dalam kondisi keterbatasan, setidaknya terkait sarana-prasarana yang dimiliki sumber daya pengelola, profesionalisasi dan managemen pelayanannya. Dalam kaitan permasalahan sosial tersebut, kementrian sosial sebagai institusi pemerintah, mempunyai fungsi pembinaan terhadap lembaga-lembaga pelayanan kemanusiaan atau organisasi sosial tersebut. Terkait pembinaan pemberdayaan itu, kondisi riil organisasi sosial termasuk kontribusinya sejauh ini, penting untuk dipahami, sebagai titik tolak untuk sosial merupakan hasil interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial. Interaksi sosial dimaksud dapat berupa interaksi antar individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Menurut Soekanto 1977 ada tiga bentuk hasil dari proses interaksi sosial yakni kerjasama, persaingan dan pertikaian. Dalam kerangka ini kerjasama didefinisikan sebagai jaringan interaksi untuk mencapai tujuan bersama, sehingga interaksi sosial yang terjadi lebih bersifat konstruktif, untuk saling mempengaruhi, merubah atau memperbaiki, saling menunjang, meningkatkan atau membantu dalam rangka pencapaian tujuan. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya WJcnvu.
  • g2hdy5e83l.pages.dev/30
  • g2hdy5e83l.pages.dev/827
  • g2hdy5e83l.pages.dev/864
  • g2hdy5e83l.pages.dev/505
  • g2hdy5e83l.pages.dev/164
  • g2hdy5e83l.pages.dev/967
  • g2hdy5e83l.pages.dev/719
  • g2hdy5e83l.pages.dev/62
  • g2hdy5e83l.pages.dev/774
  • g2hdy5e83l.pages.dev/985
  • g2hdy5e83l.pages.dev/605
  • g2hdy5e83l.pages.dev/108
  • g2hdy5e83l.pages.dev/125
  • g2hdy5e83l.pages.dev/200
  • g2hdy5e83l.pages.dev/683
  • kontribusi yang akan diberikan kepada organisasi